Bukan Sekadar Seru-Seruan, Ini Sejarah dan Makna di Balik Lomba 17 Agustus

PAGARALAM – Antusiasme masyarakat Suka Makmur Kota Pagar Alam,Provinsi Sumatera Selatan(Sumsel) mengikuti lomba memperingati HUT Ke-77 RI di Rt 09 Rw 04 , Kamis (18/8/2022).

.Setiap 17 Agustus, berbagai perlombaan sederhana yang seru kerap kali mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Keseruan lomba yang mengundang gelak tawa tersebut biasanya disiapkan dengan matang oleh penduduk setempat, sehingga dapat mempererat hubungan antar warga.

Rt setempat Tomi Aripiansyah mengatakan, tradisi ini muncul karena antusiasme masyarakat yang ingin memeriahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Saat itu, presiden pertama Indonesia, Sukarno, adalah salah satu orang yang paling bersemangat dengan lomba 17 Agustus ini.

Hal itulah yang membuat tradisi lomba 17 Agustus semakin menyebar luas ke seluruh Tanah Air. Lomba-lomba yang biasa diadakan bermacam-macam, di antaranya, panjat pinang, makan kerupuk, balap karung dan sebagainya.

Namun, tak hanya sebagai ajang seru-seruan, ternyata ada makna yang terkandung di balik setiap lomba 17-an tersebut. Apa saja?

1. Lomba balap karung

Lomba balap karung adalah lomba yang menggunakan karung bekas, misalnya karung goni. Peserta harus memasukkan bagian kakinya atau setengah tubuhnya ke dalam karung, kemudian melompat-lompat kecil hingga melewati garis finish.

2. Panjat pinang

Lomba panjat pinang merupakan lomba berbentuk tim, bukan individual. Setiap tim harus bergotong royong memperebutkan hadiah dengan memanjat sebuah tiang dengan beragam hadiah di puncaknya.

Pada saat berjuang untuk mendapatkan hadiah, antusiasme masyarakat yang menonton pun menjadikan hal itu sebagai bahan tertawaan karena Lomba ini menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

3. Makan kerupuk

Dalam lomba ini, kerupuk digantung dengan seutas tali, kemudian peserta harus memakannya tanpa boleh menggunakan tangan. Peserta yang berhasil menghabiskan lebih dulu, dialah pemenangnya.

Lomba makan kerupuk menyimbolkan kesederhanaan karena kerupuk merupakan makanan yang murah dan mudah didapat,

Masih kata Rt 08.09 .10 Rw 04 dalam memeriahkan hut Ri Tampil Juga Ketua Rt 04 dan banyak saweran, untuk pemenag panjat pinang yang pertama Dorprize itu uang senilai 200 Ribu bagi yang berhasil memanjat pinang sampai ke atas, dan di ronde kedua masih banjir hadiah yang di sawer oleh penonton uang terkumpul sampai 500 ribu untuk hadiah kedua panjat pinang dan berhasil, tim Rt nya yang mendapatkan hadia Dorprize itu, dan diahir kegiatan pengembaran bendera merah putih di atas pinang dan dilantunkan lagu Indonesia raya, begitu semarak dan haru para peserta dan penonton sambil hormat kepada bendera merah putih . Ungkapnya

selain itu salah satu warga setempat Rahayu menuturkan, dengan adanya perlombaan ini semoga di tahun yang akan datang lebih seru dan sukses lagi.

karena antusiasme kami sebagai masyarakat kampung Suka Makmur Rt 09 Rw 04 tentunya didalam memeriahkan di hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-77 ini sangat menyenangkan, paling tidak semangat dari melihat dimana parah peserta yang mengikuti lomba 17 Agustus ini mempereputkan sejumlah hadiah yang menarik yang telah di persiapkan oleh Ketua dan segenap Panitia Kampung Kami, Ucapnya. (Tom)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *