Kantor Unit Layanan Pelanggan PLN Tebing Tinggi/ Photo Nanda
EMPATLAWANG – Masyarakat Empat Lawang dilanda rasa was-was ketika ingin membayar tagihan listrik.
Bagaimana tidak, tagihan listrik masyarakat membengkak dari biasa nya dalam sebulan terakhir.
Hal itu di akui Levi, warga jalan Poros yang mengeluhkan Pelayanan PLN yang kurang, karena tiba-tiba Tagihan Listrik naik Rp. 1.5juta per 3 bulan, tanpa ada pemberitaan oleh Pihak PLN.
” Normal biasa bayar 2,5 juta, eh bulan depan langsung naik satu digit jadi 3,8 juta, alasan dari pihak PLN Petugas tidak mencatat meteran, karena pemilik tidak ada di rumah dan pagar tertutup, Sementara rumah saya warung dan buka setiap hari, terus tidak ada pagar di rumah, Tapi petugas tetep bersih kukuh supaya tagihan tetap seperti itu, ” Ucap Levi.
Selain Levi ada Eni Eri Warga Tanjung Kupang Juga mengalami hal yang sama menurut nya tidak ada pengecekan dari petugas selama tiga bulan, sehingga pembayaran selama 3 bulan, naik tanpa sepengetahuan.
” biasa bayar 200 an maka bayar bejuta katanya bulan 10,11,12 tidak di periksa, ” Ungkap nya.
Terkait masalah tersebut,pihak pln ketika ditemui mengatakan kalau mereka memperbolehkan masyarakat untuk complain terkait masalah tersebut.
“untuk dari pln sendiri membolehkan masyarakat untuk complain ke pln, dengan membawa foto kwh terakhir, tagihan nya berapa nanti dicocokan dengan pln,” terang kepala ULP PLN tebing tinggi saat diwawancarai, Dedi Setiawan, jum’at (27 Januari 2023).
“kemudian jika ada perbedaan antara foto dari masyarakat dengan hasil dari pln itu sendiri, lebih atau kurang kita akan tau,” katanya.
“kalau hasil foto dari masyarakat itu lebih tinggi dari hasil baca meter dari PLN, maka itu sesuai pemakaian,” ujarnya.
“tapi ketika hasil foto masyarakat berapa dengan hasil baca dari PLN lebih besar nah pln bisa koreksi, kalau memang di lapangan nya sesuai seperti itu,” terangnya.
Untuk SOP pengajuan complain seperti itu tambah Dedi.
“untuk ibu ini saya pelajari dulu masalah nya apa karena kita harus tau dulu apasih complain nya,” ujarnya.
“kalau tadi ada istilah penambahan segala macam, eh saya buka satu persatu dulu apalagi saya juga baru di PLN tebing tinggi, baru satu minggu bergabung jadi haru baca dulu situasi kendala yang dialami ibu tersebut, baru bisa ngasih pernyataan yang lebih resmi,” bebernya.
Kemudian Dedi menyarankan agar masyarakat untuk pindah ke listrik prabayar agar tidak kaget saat ada biaya tambahan.
“tapi alangkah lebih bagus nya untuk ibu itu kalau complain pembayaran mahal segala macam untuk pindah ke prabayar, jadi kan memang listrik prabayar ngga ada biaya beban, terus pemakaian listrik dikontrol langsung dari pelanggan, seperti hp kan pulsa-pulsa tersebut dikontrol langsung oleh pelanggan,” jelasnya.
“mungkin tidak ada rasa was-was lagi kan, seperti di statement nya tadi kan ada rasa was-was, kalau saya sih sarankan untuk migrasikan ke listrik prabayar,” tutup Dedi.
Lalu untuk masalah catat meter, Dedi mengatakan selagi pintu rumah tidak dikunci harus nya dari petugas pln bisa mencatat disitu.
Kita juga ada evaluasi, tambah Dedi, dimana ketika petugas itu dilapangan, melaksanakan tugas nya catat meter, dia harus foto dilapangan, terus bisa kita monitoring dan evaluasi disini.
terakhir Dedi mengatakan, “mangkanya seperti yang saya bilang tadi untuk pelajari dulu kasus ibu ini seperti apa, hasil pencatatan sebulan sebelumnya seperti apa, dan biar enak untuk kita menyampaikan,”pungkasnya. (Mg2)
Tinggalkan Balasan