PAGARALAM – Musim panen Kopi di Kota Pagar Alam sebentar lagi akan dimulai. Namun kali ini hasil panen biji kopi di Pagar Alam akan membuat petani sedikit kecewa. Pasalnya hasil panen dipastikan kurang jika dibandingkan tahun kemarin.
Hal ini disebabkan hampir semua kawasan di Kota Pagar Alam beberapa bulan terakhir diserang hujan es. Hal ini membuat bunga kopi dam biji kopi menjadi busuk dan runtuh. Akibatnya hasil panen nanti dipastikan kurang.
Pasalnya saat ini saja buah kopi sudah mulai runtuh bahkan kering dipohonnya. Hal ini membuat petani kebingungan, pasalnya hal ini disebabkan oleh penomena alam bukan karena kurang pupuk atau racun.
Kipli (60) salah satu petani Kopi di Pagar Alam mengatakan, jika tahun ini hasil panen kopi tidak memuaskan. Pasalnya buahnya sedikit berkurang dibandingkan tahun lalu.
“Kurang tahun ini buahnya dek, banyak buah mudanya sudah runtuh dan busuk bahkan kering dipohon,” ujarnya.
Kurangnya hasil panen kopi menurut Kipli disebabkan sejumlah kawasan di Pagar Alam dan sekitarnya beberapa bulan lalu diserang hujan es.
“Jika kena hujan es pada saat kopi sedang berbunga maka dipastikan buahnya akan kurang. Karena akibat hujan es bunga kopi yang merupakan cikal bakal buah kopi menjadi busuk dan kering,” katanya.
Padahal saat ini harga jual biji kopi sedang membaik yaitu diatas Rp20.000 perkilogram. Petani berharap saat puncak panen harga kopi tetap stabil agar para petani kopi sedikit terbantu meskipun buahnya kurang namun harganya bagus.
Kepala Dinas Pertanian Pagar Alam Gunsono melalui Kabid Perkebunan Diki Herlambang membenarkan jika musim panen tahun ini buah kopi sedikit berkurang jika dibandingkan tahun lalu.
“Kurang bukan gagal panen. Hal ini disebabkan karena hujan es ditambah saat ini curah hujan masih tinggi di Pagar Alam padahal harusnya sudah masuk musim kemarau,” jelasnya. (Tom)
Tinggalkan Balasan