PENTINGNYA PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER DAN JATI DIRI POSITIF PESERTA DIDIK

OPINI Oleh : Dian Nurheryati,S.Pd

Mahasiswa PPG BK Dalam Jabatan K-2 Universitas Ahmad Dahlan
Guru SMP Negeri Karang Panggung

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang beerkualiatas akhlaknya, (Depdiknas, 2010).

Pendidik karakter disekolah tidak hanya berupa pembelajaran menutut pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu, yaitu dalam hal membangun moral, etika, sopan santun, budi pekerti yang luhur.

Dewasa ini kita sering sekali melihat dan mendengar baik dalam media cetak maupun online peserta didik yang melakukan tindakan perundungan, tawuran pelajar, peserta didik yang melawan guru karena dilarang merokok atau membawa handphone, melakukan kekerasan fisik dengan teman sebaya bahkan yang terakhir terjadi adanya peserta didik yang melaporkan ibu kandungnya sendiri karena dilarang pacaran dan beberapa kasus lainnya yang menujukkan citra tidak baik terhadap peserta didik yang membuat orang tua khawatir dengan berbagai kenakalannya.

Guru Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan, maka secara sadar akan memposisikan diri untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam upaya membantu peserta didik/ konseli mencapai perkembangan diri yang optimal sesuai cita-cita tujuan nasional.

Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor Sekolah sangat berperan penting dalam menunjang berjalannya pendidikan dan pembelajaran disekolah. Hubungan yang baik antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta didik sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter dan jati diri peserta didik. Hubungan Guru Bimbingan dan Konseling dengan Peserta Didik dapat dilakukan dengan berbagai strategi layanan, baik layanan Bimbingan Klasikal, Bimbingan Kelompok,Konseling Kelompok dan Konseling Individual.

Guru Bimbingan dan Konseling juga hendaknya mempunyai kualitas diri yang baik dimana dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, mempunyai kreativitas dalam menggali permasalahan yang dihadapi peserta didik, bertanggung jawab, tenang dan sabar dalam menghadapi berbagai karakter peserta didik, memiliki kepedulian yang tinggi, , menjadi sosok yang hangat sehingga peserta didik tidak merasa takut untuk menceritakan permasalahannya, dan kepekaan sehingga mampu menganalisis perasaan peserta didik.

Melihat pentingnya peran Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor, maka Guru Bimbingan dan Konseling dituntut untuk mengembangkan diri dan keprofesionalannya secara berkelanjutan baik dengan mengikuti diklat, seminar, meneruskan pendidikan lebih lanjut (S2.S3) ataupun mengikuti Pendidikan Profesi Guru agar dapat mengembangkan kompetensi dirinya sesuai perkembangan dunia pendidikan.
Namun, Peran orang tua juga sangat berpengaruh dalam membentuk dan membangun karakter dan jati diri sang anak karena tidak dipungkiri orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Peran orang tua dalam pendidikan anaknya begitu penting sehingga tidak dapat digantikan orang lain. Oleh sebab itu, tidak tepat jika orang tua hanya menggantungkan pendididkan anaknya terhadap pihak sekolah, guru saja karena harus ada kerjasama yang baik dalam mendidik anak, baik dari pihak guru maupun orang tua. Dalam keluarga orang tualah pertama-tama yang bertanggungjawab membekali anak-anaknya dengan berbagai pengetahuan baik dalam agama, Akhlak, moral dan bermasyarakat.

Peserta didik adalah pondasi sebuah negara dimana ditangan merekalah nasib bangsa ini maka mari bersama-sama bekerjasama untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak terutama pendidikan karakter yang baik melalui proses pendidikan formal, non-formal maupun informal sebagai penunjang dalam melahirkan generasi Indonesia baru dengan karakter yang kuat baik secara pribadi maupun berkelompok. Seperti sabda Rasulullah shallallahu alaih wasallam “ Barang siapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barang siapa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barang siapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim).

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *