Ternyata Ini Arti Semboyan “Nedo Muno Mati Jadia”

Kepala Bidang Kebudayaan Empat Lawang, Veranita

Empat Lawang – Terkait anekdot atau semboyan orang Lintang Empat Lawang “Nedo Muno Mati Jadia” (Tidak Membunuh Mati Jadilah), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang, menyampaikan bahwa semboyan yang dapat memprovokasi masyarakat tersebut memiliki histori tersendiri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang, Rita Purwaningsih melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Veranita mengatakan bahwa semboyan tersebut merupakan semboyan yang dipakai oleh orang lintang dan sudah disalah artikan oleh masyarakat.

“banyak masyarakat beranggapan buruk dan telah menyalah artikan semboyan orang lintang yang populer di masyarakat umum tersebut, yang sampai sekarang masih dipakai oleh orang lintang ini, padahal memiliki arti positif dan serta sejarah dibalik seboyan ini”, Kata Veranita saat dibincangi awak media diruang kerjanya. Rabu (12/2).

Vera meceritakan, dikupas melalui lintangdusunku.blogspot.com, Nama Empat Lawang itu sendiri mengandung arti empat orang pendekar atau pahlawan yang berasal dari Daerah Lintang.

“menurut cerita rakyat dan orang tua zaman dahulu lazim menyebutnya Empat Lawang terkenal sebagai daerah yang melahirkan banyak pahlawan dan pendekar. Maka dari itu nama kabupaten Empat Lawang juga mengandung arti Empat Pendekar yang menjaga empat wilayah” Ceritanya.

Dilanjutkannya, munculnya semboyan “Nedo Muno Mati Jadia” ini, merupakan Semboyan yang dipakai oleh Empat Pendekar yang berasal dari lintang untuk menyelamatkan Sunan Palembang dari sergapan musuh.

“semboyan tersebut menggambarkan keberanian seorang pahlawan untuk membela kebenaran, yang dipegang teguh oleh empat orang pendekar pada saat menyelamatkan sunan palembang dari sergapan musuh. Dan atas jasa empat pendekar tersebut, Sunan Palembang memberi Gelar Pahlawan kepada Empat Pendekar ini”. Tuturnya.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *