Terjaring Virus Ngorok, Ratusan Kerbau Mati Mendadak

Reporter I Editor : Diki I Win

EMPAT LAWANG – Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, ratusan ekor kerbau mati mendadak di beberapa Desa di Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan.

Wabah yang menyerang hewan ternak jenis kerbau itu diduga mati karena terjaring penyakit septicaemia epizootica atau ngorok.

Camat pendopo Kabupaten Empat Lawang Sefta Doris saat dikonfirmasi membernarkan bahwa di kawasanya banyak kerbau yang terserang penyakit sehingga banyak puluhan hewan ternak yang mati.

“Benar banyak hewan ternak warga jenis kerbau yang mati akibat terkena penyakit ngorok, bukan hanya di Kecamatan Pendopo tetapi banyak di Kecamatan lain juga seperti Muara Pinang, Lintang Kanan, Pendopo dan Pendopo barat, ” ungkapnya

Sementara itu, pihaknya saat ini sudah melaporkan secara lisan ke Dinas Pertanian, Perkebunan dan perternakan Kabupaten Empat Lawang. Warga juga berharap, agar pemerintah daerah segera turun tangan dan mencarikan solusi agar penyakit hewan ternak ini segera pulih

“Tadi sudah kami laporkan ke dinas terkait, katanya mau turun ke lapangan sama tomi pptp, tapi belum di kasih kabar kapan, ” jelasnya, Rabu (17/04/2024).

Masyarakat Desa Tanjung Raman juga mengeluhkan hewan ternak nya jenis kerbau banyak mati mendadak, menurut warga kematian hewan ternak kerbau ini sudah sering terjadi belakangan ini

Diketahui kejadian kematian kerbau ini sudah terjadi sejak lima hari terakhir. Wabah yang meyerang hewan ternak jenis kerbau ini membuat pemilik ternak di Kacamatan Pendopo dan sekitarnya menjadi panik. Pasalnya hanya dengan hitungan hari puluhan kerbau mati dengan sia sia

“Sudah 18 ekor yang mati, kalau yang keponakan saya sudah 32 ekor yang mati, jadi total ada sekitar 50, ” kata Caguk pemilik hewan ternak saat dikonfirmasi tim seputarempatlawang.com

Informasi yang dihimpun ada ratusan kerbau yang mati diantarnya di desa Tanjung raman ada 50 ekor, Desa nanjungan berjumlah 54 ekor, dan untuk desa lainnya belum mendapatkan angka pasti

Usia hewan ternak warga yang dikabarkan mati mendadak itupun disebut bervariatif, mulai dari usia anakan hingga tergolong usia dewasa

Akibat kejadian ini, warga di Kecamatan Pendopo menggalami kerugian hingga ratusan juta rupiah

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *